ACEH BARAT – Dalam semangat kemanunggalan TNI dengan rakyat, Babinsa Koramil 09/Samatiga, Serda Heru Santoso, kembali menunjukkan komitmennya terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat desa. Pada Kamis pagi (25/09/2025), Serda Heru terjun langsung ke lahan pertanian milik Bapak Rasidin di Desa Leukeun, Kecamatan Samatiga, untuk membantu proses perontokan padi hasil panen.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas pendampingan, melainkan wujud nyata kepedulian dan kedekatan TNI dengan masyarakat. Di tengah terik matahari dan hamparan sawah yang mulai menguning, Serda Heru bersama Bapak Rasidin bahu-membahu merontokkan bulir padi secara manual menggunakan alat tradisional yang masih menjadi andalan petani lokal.
“Kehadiran Babinsa di tengah petani adalah bentuk dukungan moril dan energi agar mereka tidak merasa sendiri dalam menghadapi tantangan pertanian,” ujar Serda Heru di sela-sela kegiatan.
Bapak Rasidin, yang telah bertani selama lebih dari dua dekade, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Babinsa. Menurutnya, dukungan seperti ini memberikan semangat baru bagi petani, terutama di masa panen yang membutuhkan tenaga ekstra.
“Saya sangat berterima kasih kepada Serda Heru. Beliau tidak hanya membantu secara fisik, tapi juga memberi semangat dan motivasi. Kehadiran TNI di sawah seperti ini membuat kami merasa dihargai dan diperhatikan,” ungkap Rasidin dengan mata berbinar.
Danramil 09/Samatiga, Lettu Inf Desman, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan pertanian merupakan bagian dari program kerja TNI AD dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Babinsa diharapkan menjadi motor penggerak di desa, tidak hanya dalam bidang keamanan, tetapi juga dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami mendorong seluruh Babinsa untuk aktif di lapangan, mengenali kebutuhan masyarakat, dan menjadi solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi warga. Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama, dan TNI siap berada di garda terdepan,” tegas Danramil.
Desa Leukeun sendiri dikenal sebagai salah satu sentra pertanian di Kecamatan Samatiga, dengan mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari hasil sawah. Musim panen kali ini menjadi momen penting bagi petani setelah menghadapi cuaca yang tidak menentu selama masa tanam.
Kegiatan Babinsa seperti ini tidak hanya memperkuat hubungan emosional antara TNI dan rakyat, tetapi juga menjadi simbol bahwa pembangunan desa tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi antara aparat, pemerintah desa, dan masyarakat adalah kunci menuju desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.
