NAGAN RAYA – Kodim 0116/Nagan Raya melaksanakan kegiatan Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik Sosial Tahun 2025 dengan tema yang berlangsung di Aula Pendopo Pandawa Sakti Kodim 0116/Nagan Raya, Kamis (16/10/2025). Kegiatan ini diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari unsur TNI, Polri, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Katim Binkom Letkol Inf. Alber Inkiriwang, S.I.P., Dandim 0116/Nagan Raya Letkol Inf. Irfan Hade Fitrianto, Kapolres Nagan Raya AKBP Benny Bhatara, S.I.K., M.I.K., para Danramil dan Pasi jajaran Kodim 0116/Nagan Raya, serta para tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Dandim 0116/Nagan Raya menyampaikan terima kasih atas kehadiran para tokoh pemuda dan masyarakat yang telah hadir dalam acara ini. “Hari ini kita akan mendapatkan pencerahan serta kesempatan tanya jawab dari Sintelad terkait sosial cegah konflik, yang diharapkan dapat menjadi bekal kita dalam keseharian di masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sinergi antara aparat dan masyarakat dalam mencegah terjadinya konflik sosial. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dan terbuka dalam menjaga kerukunan serta mendorong terciptanya suasana damai di tengah masyarakat.

Dandim juga mengajak seluruh peserta agar menjadikan kegiatan tersebut sebagai wadah bertukar pikiran dan berbagi pengalaman untuk memperkuat pemahaman tentang upaya pencegahan konflik sosial. Ia menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai gotong royong, tenggang rasa, dan saling menghormati sebagai fondasi utama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Sementara itu, sambutan Asintel KASAD yang dibacakan Katim Binkom Letkol Inf. Alber Inkiriwang, S.I.P., menyampaikan bahwa sejak Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 hingga sekarang, keberlangsungan penyelenggaraan pembangunan nasional tidak pernah bebas dari ancaman keamanan. Berbagai gejolak yang membahayakan keamanan nasional, mulai dari pemberontakan, separatisme, terorisme, kerusuhan, hingga konflik sosial menjadi pengalaman buruk yang mengakibatkan tanggung jawab stabilitas keamanan nasional semakin besar.

Ia juga menyoroti bahwa konflik sosial masih menjadi ancaman serius terhadap stabilitas nasional. Menurutnya, upaya pencegahan konflik harus dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan seluruh komponen bangsa agar keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga.

“Dalam setiap konflik yang terjadi, pemerintah daerah dan Forkopimda hadir dengan cepat untuk mengatasinya sehingga konflik tidak berkembang luas. Namun, konflik sosial masih kerap terjadi. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi terjadinya konflik sosial yang sewaktu-waktu dapat timbul di masyarakat. Oleh karena itu, upaya untuk mencegah terjadinya konflik sosial merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan pemerintah agar konflik sosial tidak semakin meluas, sehingga stabilitas keamanan yang kondusif tetap terjaga,” jelasnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, ia menyampaikan beberapa hal yang dapat dipedomani sebagai berikut:

  1. Pertama, marilah kita segenap komponen bangsa selalu bekerja sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah situasi yang sedang dilanda berbagai permasalahan.
  2. Kedua, apabila terdapat hal-hal yang mengarah pada potensi konflik di sekitar tempat tinggal masing-masing, agar segera menyampaikan informasi kepada pihak yang berwenang.

Melalui kegiatan pembinaan komunikasi ini, TNI berupaya membangun satu visi dan persepsi bersama seluruh elemen masyarakat untuk mencegah timbulnya konflik, memperkuat toleransi, serta menciptakan kehidupan sosial yang harmonis dan damai di wilayah Kabupaten Nagan Raya.(Pr012).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *