BARITO KUALA – “TMMD bukan sekadar membangun rumah, tetapi membangun harapan,” ungkap Kapten Caj Mahyuni Azis, Koordinator Umum TMMD Ke-126 Kodim 1005/Barito Kuala, ketika meninjau hasil pembangunan rumah warga di Desa Tumih, Kecamatan Wanaraya, Rabu (29/10).

Menurutnya, program TMMD adalah wujud nyata kepedulian TNI terhadap kesejahteraan masyarakat pedesaan. Melalui kegiatan ini, TNI berupaya menghadirkan manfaat langsung yang dapat dirasakan masyarakat, baik dari sisi infrastruktur maupun semangat kebersamaan.

“Kami ingin setiap kegiatan TMMD meninggalkan jejak positif — bukan hanya bangunan yang berdiri, tapi juga semangat gotong royong dan rasa percaya diri warga desa,” tegasnya.

Salah satu warga yang merasakan dampak nyata program tersebut adalah Kai Salamun, seorang pria sepuh asal Jawa yang kini menetap di Desa Tumih bersama anaknya. Rumahnya yang dahulu rapuh, berlantaikan kayu lapuk dan beratap bocor, kini telah berdiri kokoh berwarna hijau, hasil kerja keras Satgas TMMD Ke-126.

Dengan suara lirih namun penuh syukur, Kai Salamun menceritakan perjalanan hidupnya yang panjang. Ia pernah mengikuti dua kali program transmigrasi — pertama ke Aceh, kemudian berpindah ke Barito Kuala — demi mencari kehidupan yang lebih baik. Kini, di masa tuanya, ia akhirnya memiliki rumah layak huni yang menjadi simbol perjuangan dan pengabdian.

“Dulu kalau hujan, kami sibuk menampung air yang bocor. Sekarang alhamdulillah, rumahnya sudah bagus dan kuat. Terima kasih TNI, terima kasih pemerintah,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca di depan rumah barunya.

Sementara itu, Kepala Desa Tumih, Anas Ma’ruf, menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran TNI yang telah membantu warga di desanya. Menurutnya, TMMD bukan hanya memperbaiki bangunan, tetapi juga membangun semangat gotong royong dan kepedulian antarwarga.

“Warga kami merasa sangat terbantu. TMMD membawa perubahan nyata bagi kehidupan masyarakat Desa Tumih,” ungkapnya.

Kehadiran TMMD Ke-126 di Barito Kuala menjadi bukti bahwa pembangunan di daerah tak selalu harus besar dan megah, tetapi bisa dimulai dari langkah-langkah sederhana yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Kini, senyum bahagia Kai Salamun berdiri sebagai simbol nyata kemanunggalan TNI dan rakyat — sebuah cerminan bahwa di balik setiap rumah yang berdiri, ada kisah perjuangan, kepedulian, dan harapan yang dibangun bersama.(1005).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *